Sabtu, 08 November 2008

MONOLOG SANG PEMIMPI

Aku adalah pemimpi
yang bertanya pada batu
Akulah pemimpi
yang berlari mengejar awan
Akulah sang pemimpi
mengais harap di antara
tetes - tetes gerimis senja
hingga akhirnya
terjebak di birunya rindu
dalam sketsa cakrawala semu

Aku bertanya pada diriku
mengapa harus bertanya pada batu
jika ia terus membisu
mengapa harus mengejar awan
jika ia terus berlari

Inilah aku si pemimpi
aku bukanlah batu
yang membisu bila kau tanya
aku bukanlah awan
yang berlari bila kau kejar

Jika untaian kata
tak pernah mampu mengurai isi hati
apakah aku memang hanya seorang pemimpi?

*di tulis bersama Joey Adipa

Setiap orang pasti punya mimpi,cita - cita dan harapan.
Akan tetapi, bukan sekedar mimpi yang berwujud angan - angan belaka tentunya.
Seperti syair lagu yang di bawakan NIDJI bahwa "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia."Segala sesuatu berawal dari mimpi.
Seseorang boleh bermimpi menjadi apapun yang ia inginkan selama cita - cita
dan harapannya itu baik dan bisa menjadi motivator baginya untuk meraih masa depan yang cemerlang.
Ibnu Qayyim berkata:"harapan mendorong orang untuk bersemangat dan memompa
untuk berani berkorban demi mendapatkan pahala yang ia cita - citakan."
Berkhayal tanpa usaha adalah sikap yang menunjukkan kelemahan, sedangkan teliti
dalam menentukan harapan yang disertai dengan usaha dan kerja keras dapat menuju kesuksesan.Rasul bersabda:"Orang cerdik itu adalah orang yang mengekang nafsunya dan beramal untuk bekal setelah matinya dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti
nafsu syahwatnya dan berandai - andai kepada Allah dengan berbagai khayalan."
(HR.Ahmad dan At-tirmidzi).
Semakin tinggi cita - cita, semakin besar pula pengorbanannya.Kita harus
berjiwa besar dan bersungguh - sungguh dalam meraihnya seperti yang di ajarkan Rasulullah Muhammad dalam sabdanya: " Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah kepada Allah, janganlah kamu merasa lemah."
(HR.Muslim).

Tidak ada komentar: