Pada hati yang seputih kapas
bagiku kau hanya puisi
bersamaan wajah fajar
ia kemudian cahayamu
Datang padaku sejenak saja
lalu menjauh pergi
tak dapat kuterka seberapa dekat,seberapa jauh
Kucerna di muara diam
kolam matamu yang tenang
menantang gelisah di wajahku
lalu kau sejukkan,rasa teduh jiwaku sudah
Ketika yang pernah datang
kemudian perlahan menghilang
hanya hening
puisimu tak bergeming
Tidak ada komentar:
Posting Komentar