Jumat, 10 Oktober 2008

Perempuan Di ujung Malam


Perempuan di ujung malam...
Lirih senandungnya mengisyaratkan kepedihan yang tertahan,tak mengira ia harapannya jatuh hampa diantara dua pelupuk matanya yang menganak sungai..
Perempuan di ujung malam...
Sudut-sudut pilu batinnya bergumam perlahan seperti nyanyian hujan bulan Oktober..
Kekuatannya hanya tinggal do'a yang terangkat dengan kedua tangannya
do'a yang memantul cemerlang kepada Penguasa langit itu
langit yang sama dengan yang kau lihat malam ini..
Langit yang tengah mengucurkan air hujan bersamaan dengan bait-bait do'a dengan irama mengiba
do'a perempuan yang di tinggalkan
ia terisak di ujung malam..

Note:Perempuan memang identik dengan air mata.Tidak sedikit perempuan yang karena kelemahan fisiknya,terjerembab dalam alur hidup yang dramatis dan terpuruk dalam kepahitan.
Secara fisik,barangkali benar perempuan lebih lemah dari laki-laki.Akan tetapi belum tentu secara pemikiran dan mental demikian.Banyak contoh perempuan yang sukses membangun hidupnya dan bangkit dari keterpurukan.Kisah bunda khadijah yang sukses sebagai pengusaha sekaligus istri rasululullah adalah salah satu teladan utama perempuan muslimah.Apalagi di zaman sekarang ini,banyak perempuan yang berhasil dalam karirnya walaupun mereka tetap harus mengurus rumah tangga.Untukmu perempuan,di balik segala kekurangan dan kelemahan yang kau punya,jangan bersedih,karena Allah tidak membeda-bedakan hamba-Nya.Di balik kelemahanmu,pasti tersimpan potensi yang luar biasa jika kau pandai menggalinya.Jika kau bersedih karena suatu hal,serahkan segala urusanmu pada Allah.Insya Allah,jika kau bersabar kelak akan mendapat kebaikan.Ingatlah,Allah tidak akan melalaikan hamba-Nya yang taat dan mengabdi pada-Nya.
Semoga mendapat pencerahan.:-)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kadang air mata masih masih menjadi senjata pamungkas bagi wanita :-)