Senin, 08 September 2008

UNGU…

Betapa sulit menerjemahkan kata hati yang mengisyaratkan rasa
Dalam keheningan subuh
Aku jatuh bersama tetes air mata
Kian melarutkan kepedihan dalam do’a-do’a
Di puncak ungunya rasa
Tak pernah terpikirkan olehku
Betapa jauh jalan sepi yang mesti ku tempuh
Setiap langkahnya memberat asa,membeban dosa
Di ujung persimpangan itu
Di puncak ungunya rasa
Tuntun aku kembali ke jalan-Mu ya Robb…






JINGGA

Bahwa ini memang bukan sesuatu yang perlu diartikan
Ketika tatap sorot matamu jatuh tepat di titik pengharapanku
Bahwa biarkanlah ini terjadi seadanya tanpa perlu di ingkari
Ketika diam semakin dalam dan kata-kata tak lagi bisa bicara semestinya
Bahwa sosokmu yang tak lagi bias mengubah hari-hari lalu
Ketika waktu yang lewat satu-satu hanya sepi semata
Tetap jingga warnanya
Bahwa aku tetap jadi akudan kamu adalah kamu
Tanpa harus menyibak nuansa yang ada,itu saja…

Note:A poem by Vincent Wi
Title by Gitaswary

Tidak ada komentar: