Jumat, 29 Agustus 2008

TENTANG MENDUNG 1



Belum juga terlihat gurat merah di ufuk timur
Ketika sang surya memulai denyut nadi kehidupan
Sembari mengintip di balik bukit,
Dengan rona malu menyapa mesra
Kedipan pertama, sontak membangunkan makhluk
Di pagi buta…
Belaian lembut sinarmu, hangat merasuk ke dalam kalbu
Seakan menguatkan persepsi bahwa
Tiada yang sanggup bertahan hidup tanpamu.

Tapi sayang mentariku…

Pagi itu aku tak bisa memandangmu puas
Sekumpulan mega menggelayut di pusara angkasa
Menjegal mentari hingga petang

Wahai mendung yang makin kelabu
Ijinkan kulalui hari ini
Bersama mentari…
Karena dengan sinarnya aku bisa
Melalui hariku dengan cerah

Secerah angan-anganku menatap hari esok
Walaupun semua hanya tinggal secercah harapan
Harapan tentang masa depan yang ku inginkan…

Tidak ada komentar: